Dalam bahasa sehari-hari kata ‘fitnah’ diartikan sebagai penisbatan atau tuduhan suatu perbuatan kepada orang lain, dimana sebenarnya orang yang dituduh tersebut tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan. Maka perilaku tersebut disebut memfitnah..
Fitnah merupakan sifat yang tercela, karena usaha seseorang untuk mencemarkan nama baik orang lain, sehingga orang yang tidak mengerti persoalan menganggap bahwa fitnah itu benar. Sehingga opini masyarakat akan negative kepada kelompok atau seseorang yang kena fitnah tersebut. Fitnah itu lebih kejam dar
i pembunuhan. Sebagaimana firman Allah : . .
i pembunuhan. Sebagaimana firman Allah : . .
Artinya : Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), Maka bunuhlah mereka. Demikianlah Balasan bagi orang-orang kafir.Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. .”( QS Al Baqarah : 190-193 )
Nabi Muhammad SAW. bersabda
Artinya : ‘Dari Huzaifah r.a, ia berkata, Rasulallah saw.bersabda tidak akan masuk surga orang yang suka menyebar fitnah.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain Nabi bersabda :
Artinya :"Sejahat jahat hamba Allah ialah orang yang berjalan ke sana ke mari menyebarkan fitnah yang memecah belah antara yang berkasih-kasihan, dan suka mencela yang baik-baik"(hadits)
Dalam upaya mencegah perbuatan menyebarkan fitnah, lebih dulu perlu diketahui sumber fitnah itu sendiri. Fitnah itu dapat terjadi diantaranya karena hal-hal sebagai berikut :
1). Penyakit hati seperti syirik, angkuh, dengki, dan kikir.
2). Ucapan yang salah atau menyimpang dari yang sebenarnya.
3). Kebodohan, sebagaimana hadis Nabi Muhammad saw. Yang artinya,”Bahwa finah itu juga dapat timbul karena kebodohan merajalela, ilmu telah tercabut, dan banyak kekacuan serta pembunuhan.”(Hr Bukhari dan Muslim)
Terhadap orang yang suka menyebar fitnah kita sebaiknya melakukan hal-hal berikut :
1. Jangan cepat-cepat percaya pada ucapan orang itu sebaiknya ucapan itu di cek kebenaranya (Al Hujurat 6) :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Al Hujurat 6)
2. Memberi nasehat dengan bijaksana bahwa menyebar fitnah itu termasuk dosa besar dan perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT. Fitnah itu termasuk dosa yang besar yang akan mendatangkan bencana, baik bagi yang memfitnah maupun yang difitnah
3. Jangan menyiarkan berita (fitnah) yang telah kita terima dari orang lain. Karena kalau dilakukan berarti kita ikut melakukan fitnah yang dilarang olehAllah dan berdosa
4. Jangan berprasangka buruk terhadap orang yang difitnah. Allah SWT berfirman :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Al Hujurat : 12)
Mengadu domba adalah menyebarkan sesuatu yang tidak disukai pihak lain atau menyampaikan berita-berita buruk kepada orang lain sehingga timbul kebencian dan dendam sehingga hubungan antar teman mnjadi retak atau putus akibat berita atau cerita yang belum tentu kebenarannya. Allah swt.berfirman ;
Artinya : Dan janganlah kamu ikuti Setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, (QS Al-Qalam ; 10 – 11)
Hadits Nabi Muhammd saw.
Artinya : “Dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya suatu kali Rasuallah saw. Melewati dua kuburan, bersabda, “Penghuni dua kubur ini mendapatkan siksa karena dosa besar. Benar dosa itu besar. Yang seorang, dulu kesana kemari mengadu domba, sedangkan yang seorang lagi tidak membuat penutup ( tidak berhati-hati dari kencingnya).” (HR Bukhari Muslim)
Oleh karena itu upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran fitnah atau menangkal fitnah, setiap manusia, terutama muslim,.
1). Gemar untuk mengadakan aksi sosial (beramal saleh) secara terus-menerus.
2). Jangan kikir (pelit), artinya harus memiliki hati pemurah (dermawan) dengan merealisasikannya dengan memberi sedekah kepada fakir miskin, yatim piatu, dan lain-lain.
3). Memupuk silaturahmi atau membina persaudaraan. Ikut aktif melaksanakan amar makruf nahi munkar, yaitu mengjak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
4). Amanah (terpercaya), artinya segala perkataan dan prbuatannya sangat dipercaya mengandung kebenran, tidak berbohong dan memegang teguh amanah yang dipercayakan kepadanya.
Perilaku menunjukkan sikap membenci perbuatan mengadu domba, diantaranya adalah sebagai berikut ;
1). Mempertebal iman karena akan semakin mempertinggi pribadinya dan dapat mengikis nafsu jahat yang hendak mencengkeram dirinya.
2). Meningkatkan ketaqwaannya dengan patuh melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan Allah swt.dan takut terhadap siksa (azab) Allah. Ketaqwaan inilah yang dapat membebaskan manusia dari cengkeraman kekuasaan karena akan meninggikan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
3). Menyadari dirinya sebagai hamba Allah yang mempunyai kedudukan sama dan tidak saling menguasai.
4). Beramal saleh, yaitu berbuat baik dengan senantiasa memberikn apa saja yang bermanfaat kepada sesame, khususnya kaum dhuafa.
0 komentar:
Posting Komentar