Jumat, 13 Januari 2012

Menghindari Perilaku Tabzir

Yang dimaksud dengan tabzir ialah menggunakan/ membelanjakan harta kepada hal yang tidak perlu, atau disebut juga boros. Allah SWT. menganggap orang tersebut sebagai temannya syetan. Sebagaimana firman Allah berfirman.


Artinya:” Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS Al Isra’ : 26-27)
Berlebihan atau boros adalah menghamburkan harta dalam hal yang tidak diperintahkan Allah dan tidak ada manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, bahkan terkadang merusak. Adapun mubazir adalah orang yang melakukan perbuatan boros tersebut.
Hal ini hukumnya haram berdasarkan firman Allah swt.




Artinya :” dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”(QS. Al Isra Ayat : 26)

Pemboros cenderung cepat menjadi miskin atau fakir dan kemudian menjadi kafir. Oleh karena itu, seorang mukmin yang baik tidak bersikap boros dan tidak pula kikir dalam membelnjakan hartanya. Harus ada keseimbangan di antara kedua macam sifat tersebut yang senantias di pelihara dan dijaga. Sebagaimana firman Allah SWT :


 
Artinya : dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. (QS Al Furqan :67)

Harta yang merupkan karunia Allah, hendaknya tidak dihambur-hmburkan untuk hal-hal yang tidak bermnfaat atau tidak ada perintahnya karena hal itu termasuk pemborosan. Sabda Nabi Muhammad saw.
Artinya : “Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, ia berkata, “Rasulallah saw bertemu dengan Sa’ad pada saat berwudu, lalu Rasulallah menegur   ”Alangkah  borosnya wudumu itu wahai Sa’ad!” Sa’ad berkata, “Apakah didalam berwudu ada pemborosan? ”Rasulallah saw.bersabda,”Ya, meskipun kamu berada ditepi sungai yang mengalir.”(HR Ahmad dan Ibnu Mjah)

Kiat-kiat untuk menjauhi perilaku berlebihan adalah sebagai berikut :
1).  Hemat dan tepat dalam menggunakan harta (efektif dan efisien).
2).  Menabung untuk masa depan.
3).  Bersedekah dan menunaikan zakat bila sudah sampai nisabnya.
4).  Memberikan bantuan kepada musafir (orang yang dalam perjalanan) untuk tujuan yang diridai Allah, yaitu berupa bantuan dan pertolongan agar tujuannya tercapai.
5).  Mempererat tali persaudaraan dan hubungan kasih sayang, bersikap sopan, dan membantu meringankan penderitaan kaum duafa.
6).  Mengadakan kegiatan amal saleh seperti membiayai anak asuh, lanjut usia, dan prasejahtera.

Pola hidup sederhana memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1).  Terhindar dari sifat-sifat buruk,seperti rakus, iri hati, kikir, dan sombong.
2).  Bersikap konomis dan membiasakan diri menabung demi kepentingan yang lebih besar dan bermanfaat di masa depan.
3).  Terhindar dari kemiskinan karena pola hidup sederhana dapat menghindari kekurangan dan terbiasa merasa cukup sehingga bisa berbagi dengan orang lain atau kaum duafa.
4).        Disukai banyak orang karena ia tidak akan menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain dengan gaya dan sikap hidupnya. Orang kaya yang rendah hati dan bersikap sederhana akan dipandang sebagai orang yang mulia di dalam masyarakat, sebaliknya orang yang kaya,tetapi kikir dn sombong pasti akan dijauhi karena sikapnya terhadp orang lain akan menjadi negative.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More